Berapa umur anda? 17, 20, 30, 60 atau lebih? kita anggap umur anda sama dengan saya yakni 17 tahun. Setelah kita sepakati bahwa umur kita 17 tahun maka jika kita memulai puasa ketika kelas 4 SD atau sekitar 9 tahun itu bearti kita telah melaksanakan puasa Ramadhan sebanyak 9 kali! dan jumlah tersebut tidak bisa dibilang sedikit. Bahkan dengan jumlah seperti itu kita bisa dianggap sebagai veteran dalam perang yang bernama puasa Ramadhan ini.
Namun, pernahkah terlintas dalam benak kita untuk bertanya apakah puasa yang telah kita lakukan selama ini sudah baik atau kita menjalankan puasa seadanya alias yang penting menahan diri dari makan dan minum. Hal ini sangat penting mengingat Allah melihat kualitas ibadah kita terlebih dahulu dari melihat kuantitasnya. Apabila ibadah kita banyak jumlahnya namun kualitasnya jelek atau bahkan tidak berkualitas bisa-bisa ibadah yang kita lakukan selama ini tidak diterima dan tertolak. Naudzubillah.
Puasa Totalitas adalah solusi untuk menjawab pertanyaan apakah puasa kita sudah baik dan berkualitas. Puasa Totalitas itu berarti puasa yang bukan hanya jasad saja yang ditahan hajatnya dari makan dan minum melainkan juga matanya ditahan, telinganya ditahan, pikirannya ditahan, dan hatinya ditahan dari melakukan hal-hal yang mengurangi pahala puasa.
Selain itu, dalam mengimplementasikan Puasa Totalitas dalam diri kita maka kita juga perlu melaksanakan sunnah-sunnah puasa seperti mengakhirkan sahur, menyegerakan berbuka, memperbanyak tilawah, dzikir, dan amalan-amaln sunnah lainnya. Ketika kita berhasil menjalankan Puasa Totalitas ini maka insyaallah kualitas puasa kita akan meningkat sehingga kita termasuk orang-orang yang beruntung yaitu orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, Ramadhan sekarang lebih baik dari Ramadhan kemarin.
Puasa merupakan rukun Islam satu-satunya yang diperuntukkan kepada Allah. Dalam suatu hadits qudsi Allah berfirman yang isinya kurang lebih seperti ini "Setiap ibadah yang dilakukan oleh anak Adam adalh untuk dirinya kecuali puasa. Dia (puasa) adalah untukku dan Aku lah yang akan membalasnya dengan pahala". Sungguh amat spesial ibadah puasa daripada ibadah-ibadah yang lainnya. Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim yang berislam berkemajuan sudah tentu harus memanfaatkan momentum puasa Ramadahn ini sebagai batu loncatan dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Sehingga kita akan dikenal-Nya dan disayangi-Nya. Maka apa yang ita risaukan lagi jika Dia telah mengenal dan menyayangi kita?. wallahu a'lam
Puasa merupakan rukun Islam satu-satunya yang diperuntukkan kepada Allah. Dalam suatu hadits qudsi Allah berfirman yang isinya kurang lebih seperti ini "Setiap ibadah yang dilakukan oleh anak Adam adalh untuk dirinya kecuali puasa. Dia (puasa) adalah untukku dan Aku lah yang akan membalasnya dengan pahala". Sungguh amat spesial ibadah puasa daripada ibadah-ibadah yang lainnya. Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim yang berislam berkemajuan sudah tentu harus memanfaatkan momentum puasa Ramadahn ini sebagai batu loncatan dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Sehingga kita akan dikenal-Nya dan disayangi-Nya. Maka apa yang ita risaukan lagi jika Dia telah mengenal dan menyayangi kita?. wallahu a'lam
Posting Komentar